BERITA INDEX BERITA
Mengenal Seni Kriya Indonesia: Produk Industri Kreatif Identitas Bangsa
SENI kriya tentu bukan hal yang asing di telinga kita,
khususnya bagi pelaku Industri kreatif Indonesia. Singkatnya, seni kriya
merupakan salah satu cabang seni rupa yang menghasilkan kerajinan (craft)
dengan nilai seni.
Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka
ragam. Hal inilah yang memengaruhi keunikan hasil seni kriya dari berbagai
daerah di Indonesia. Ketenaran seni kriya bukan hanya di tingkat lokal, namun
sudah mampu menembus pasar internasional.
Istilah kriya sendiri diambil dari kata “krya” dalam Bahasa
Sansekerta yang berarti ‘mengerjakan’. Hal ini merujuk pada seni kriya sebagai
hasil dari pengerjaan manusia. Seni kriya juga sering disebut produk kerajinan
tangan.
Merujuk pada pengertiannya, sebuah karya seni kriya memiliki
manfaat praktis dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai fungsi dari seni
kriya, yakni sebagai hiasan, sebagai benda pakai, dan sebagai mainan.
Seni Kriya Sudah Dikenal Sejak Masa Prasejarah
Produk industri kreatif ini sudah dikenal sejak zaman
prasejarah. Argumen ini didukung dengan fakta penemuan artefak-artefak seni
kriya dari zaman batu muda atau zaman neolitikum. Bahan seni kriya pada
zaman-zaman ini umumnya didominasi dari tanah liat dan batu.
Pada zaman batu, produk seni kriya lebih mengutamakan aspek
fungsional dan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Misalnya,
berbagai kapak untuk berburu, hingga alat bercocok tanam.
Ada juga berbagai patung, tembikar, moko, meja batu, dan
berbagai seni kriya prasejarah lain yang fungsinya sebagai simbol-simbol
spiritual. Ketika memasuki zaman logam dan perunggu, produk seni kriya semakin
bervariasi dan bahannya didominasi dengan logam.
Ragam Seni Kriya
Ada berbagai jenis seni kriya yang bisa kita temui di
pasaran. Jenis-jenis seni kriya ini dibedakan berdasarkan bahan pembuatan dan
cara membuatnya. Menurut bahan pembuatannya, ada 6 jenis seni kriya yang kita
kenal, yakni seni kriya berbahan kayu, tekstil, keramik, logam, kulit, dan
batu.
Masing-masing bahan pembuat produk seni kriya tersebut
menghasilkan berbagai benda yang kita manfaatkan sehari-hari. Furniture, kursi
kayu, meja kayu, pajangan ukiran contohnya. Masing-masing benda tersebut
merupakan hasil karya seni kriya yang kita gunakan dalam keseharian.
Selain itu, keseharian kita juga akrab dengan berbagai kain
adat, tenun, dan batik yang menjadi hasil dari produk industri kreatif seni
kriya tekstil. Sedangkan contoh produk industri kreatif seni kriya kulit dapat
ditemui dalam tas kulit, sepatu kulit, hingga hiasan dinding berbahan kulit.
Begitu juga dengan hasil seni kriya keramik, logam, dan batu yang sering muncul
di sekitar kita.
Jika berdasarkan cara membuatnya, seni kriya memiliki 5
jenis, yaitu seni kriya pahat, seni kriya batik, seni kriya tenun, seni kriya
anyaman, dan seni kriya bordir. Keanekaragaman cara pembuatan ini selain
dipengaruhi bahan pembuat, juga kreativitas yang dimiliki para seniman seni
kriya.
Komitmen Kemenparekraf Terhadap Industri Kreatif Seni Kriya
Indonesia
Kemenparekraf memiliki komitmen yang tinggi untuk
memfasilitasi industri kreatif Indonesia termasuk di dalamnya seni kriya. Upaya
dukungan ini berbentuk fasilitasi kerja sama antara desainer, UKM, dan
manufaktur. Melalui fasilitasi ini diharapkan terbentuk kolaborasi antar pelaku
subsektor yang dapat memajukan industri kreatif Indonesia.
Selain itu, Kemenparekraf juga melakukan promosi
produk-produk kriya di dalam dan luar negeri, serta membuka akses permodalan,
sebagai program-program utama untuk mendukung subsektor kriya ini. Promosi
produk industri kriya Indonesia juga dilakukan dengan diikutsertakan dalam
berbagai ajang pameran baik lokal maupun internasional.
Kita juga bisa mendukung upaya pemajuan industri kreatif
seni kriya di Indonesia dengan cara ikut program beli kreatif lokal. Dengan
bangga menggunakan produk industri kreatif Indonesia, kita juga dapat
berkontribusi untuk membuat pasar produk lokal terus bergeliat.