BERITA INDEX BERITA
Direktorat Buflo Kementan-ASPAI Finalisasi Buku Pedoman Budidaya Anggur
JAKARTA
- Direktorat Buah dan Florikultura (Buflo) Kementerian
Pertanian (Kementan) bersama Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) melakukan
Finalisasi Penyusunan Buku Pedoman Panduan Budidaya Anggur, di Hotel Aston
Priority Simatupang & Conference Center, di Jakarta Selatan.
Kegiatan pembahasan finalisasi draft
buku pedoman budidaya anggur yang telah dilakukan Buflo ini, dalam rangka
mempersiapkan acuan pedoman budidaya anggur yang akan diterbitkan oleh
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Kegiatan yang diisi diskusi itu menghadirkan
dua akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Slamet Susanto MSc
dan Ir Andi Sugiri Akademisi.
"Kami menghadirkan buku ini
di tengah kekhawatiran banyak orang mengonsumsi anggur import, maka kami
menyediakan buku pedoman ini agar masyarakat tidak lagi ada kebingungan, karena
anggur itu bisa kita produksi sendiri. Jadi buat apa kita impor, dan ini momentum
bagi kita untuk memproduksi anggur di dalam negeri. Kita menyediakan
panduannya, siapapun nanti yang tertarik dengan budidaya anggur kini sudah
tersedia buku pedoman budidayanya," kata Direktur Buflo Kementan, Dr Liferdi
SP MSi yang membuka dan mengikuti acara ini sampai selesai.
Liferdi berharap, ke depannya buku
ini menjadi referensi dan pedoman budidaya anggur untuk para petani dan pelaku
usaha. Kehadiran buku ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah untuk
mengurangi impor anggur yang semakin tahun semakin naik angkanya. Di mana, pada2023
nilainya mencapai hampir Rp16.5 triliun atau 116.000 pertahun (sumber
Kementerian Pertanian Republik Indonesia).
Besarnya nilai impor ini menjadikan
komoditas anggur menjadi perhatian khusus Direktorat Buah dan Florikultura. Dengan
menggandeng ASPAI beberapa program telah disiapkan dan dilakukan oleh Direktorat
Buflo untuk mendukung program
"Apresiasi kepada Buflo dan
ASPAI yang begitu semangat dan telah menghasilkan draft panduan budidaya anggur
yg cukup komperhensif. Ada beberapa hal yang tadi kita diskusikan yang sifatnya
lebih kepada pengayaan dari draft yang sudah dihasilkan. Dan saya kita ini akan
menjadi draft yang sangat baik, komperhensif, dan impelementable di lapangan,"
kata Prof Slamet yang memandu diskusi hari itu.
Sementara itu, Ketua Umum ASPAI, Tosan
Ajie mengatakan kegiatan ini suatu pembuktian bahwa pengangguran sudah diakui
oleh pemerintah. Ini juga sebagai langkah antisipasi di tengah pemberitaan
terkait adanya temuan residu pestisida di atas batas aman pada buah-buah impor.
“SOP telah dilakukan ASPAI yang
selama ini mengelola Demplot Anggur di Istana Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan
Rumah Dinas Wapres. Produksi buahnya telah lolos uji team protokoler
kepresidenan. Sehingga diizinkan untuk dikonsumsi Wakil Presiden saat itu,”
kata Tosan Aji. (roy
nurdin)