BERITA INDEX BERITA
Valentina Tereshkova, Kosmonot Perempuan Pertama ke Antariksa

IA mencatatkan namanya dalam sejarah dunia. Valentina adalah
seorang kosmonot perempuan pertama yang melakukan perjalanan antariksa.
Prestasi tersebut ditorehnya dalam usia yang muda, 26 tahun. Bersama pesawat
Vostok 6 ia mengarungi angkasa luar selama 3 hari. Sendirian.
Valentina bukan dari keluarga terpandang, apalagi kaya raya.
Ayahnya hanya seorang sopir traktor, ibunya buruh pabrik tekstil. Pendidikannya
pun tak tinggi. Ia dikeluarkan dari sekolah pada usia 8 tahun karena tak
sanggup membiayai pendidikan. Peristiwa itu ternyata menjadi titik balik
Valentina.
Dia belajar mandiri, dan mengikuti jejak orangtuanya masuk
kalangan kelas pekerja. Kecintaannya pada terjun payung atau skydiving,
kedisiplinan, dan rivalitas sengit Uni Soviet- Amerika dalam penjelajahan
angkasa luar menjadikan wanita kelahiran 6 Maret 1937 di Oblast Yaroslavl,
Rusia itu menjadi perempuan luar biasa.
Sebelum jadi kosmonot, masa muda Valentina banyak diisi
kesibukannya dengan alat tenun logam di pabrik tekstil Krasniy Perekop,
Yaroslavl. Jaraknya sekitar 150 mil dari Moskow. Sesekali ia juga mengikuti
Liga Muda Komunis.
Di waktu senggangnya Valentina berlatih terjun payung. Kala
itu, di tahun 1960-an, hampir setiap kota di seantero Uni Soviet punya klub
parasut. Kecakapannya sebagai penerjun payung membuat ia terpilih sebagai calon
kosmonot. Pada kesempatan yang sama sebenarnya ada 4 perempuan lain yang
dilatih bersamanya. Namun Valentina menjadi kandidat favorit.
Pemimpin Soviet kala itu, Nikita Khrushchev menyukainya
karena dua alasan, wajah Valentina yang terlihat segar, dan potensinya sebagai
alat propaganda. Terkait alasan kedua, itu amat berkaitan dengan ayah
Valentina, Vladimir sang sopir traktor, tewas di perbatasan dengan Finlandia
pada Perang Dunia II.
Pada era 1960, Uni Soviet sedang melakukan perlombaan dengan
Amerika Serikat (AS) dalam program luar angkasa. Kedua negara tersebut bersaing
keras agar bisa unggul dalam misi luar angkasa.
Valentina mulai melakukan perjalanannya pada16 Juni 1963
dengan roket Vostok 6. Sebelum berangkat ia tak boleh menceritakan keputusannya
pergi ke antariksa kepada keluarganya. Dia hanya boleh bercerita jika
Pemerintah Uni Soviet telah mempublikasikan berita mengenai peluncurannya.
Valentina berhasil mengorbit bumi selama tiga hari.
Valentina yang hidup selama tiga hari di luar angkasa ditugaskan untuk
mengumpulkan data tentang bagaimana reaksi tubuh wanita ketika melakukan
perjalanan ke luar angkasa.
Akhirnya pada 19 Juni 1963, Tereshkova berhasil kembali
dengan selamat ke bumi. Berita kusuksesan misi luar angkasa Uni Soviet langsung
menyebar ke seluruh dunia dan menjadi kebanggan rakyat Rusia saat ini.
Selama penerbangan itu ia menderita sakit antariksa dan
tidak makan selama 3 hari. Ketika ia kembali ke Bumi, wanita-wanita tani
memberinya makan roti hitam dan bawang. Keberhasilan Valentina ke luar
angkasa dirayakan melalui lagu-lagu patriotik, wajahnya menjadi gambar
perangko. Planetarium pun dibangun di kampung halamannya.
Perjalanan ke luar angkasa bukannya tanpa hambatan. Dalam
buku harian pelatihnya, Nikolai Kamanin, disebut bahwa Valentina muntah dalam
kapsul. Kosmonot perempuan itu juga dituduh ketiduran dan gagal berkomunikasi
dengan pusat kontrol ketika fase memasuki Bumi.
Namun, informasi itu dibantah putri Valentina, Elena. Sang
anak mengatakan membaca soal itu, tapi tak benar. Ibunya mengatakan, sejumlah
orang iri dengan pencapaiannya. Dan saat itu situasi sangat kompleks. Velentina
tetalah seorang wanita yang dapat membuktikan bahwa dirinya dapat mengatasi
ketegangan penerbangan antariksa sebaik laki-laki.
Setelah itu kemudian ia menikah dengan rekan sesama
kosmonot, Andriyan Nikolayev. Anaknya, Elena, adalah satu-satunya anak yang
kedua orangtuanya penjelajah antariksa. Saat pasangan istimewa memutuskan
bercerai, mereka bahkan harus mengantongi izin dari Leonid Brezhnev, Sekjen
Partai Komunis Uni Soviet terlebih dulu.
====================================================================
Misi Terakhir ke Mars
Meski usianya tak lagi muda Valentina Tereshkova masih punya
mimpi yang belum selesai. Ia ingin menjadi orang pertama yang menjejakkan
kakinya ke Mars.Ia ingin mencari tahu apakah ada kehidupan disana. Jika pernah
ada mengapa kini punah, bencana apa yang terjadi.
Keinginan itu diungkapkannya pada tahun 2013 lalu. Ia tak
peduli apakah itu akan menjadi perjalanan sekali jalan dan tak ada kesempatan
kembali. Ia telah siap menghabiskan usia di Planet Merah.
Valentina secara khusus juga mengomentari potensi perjalanan
wisata ke luar angkasa, yang kini menjadi proyek ambisius para triliuner dunia.
Menurut dia, yang berhak ke luar angkasa adalah para ilmuwan dan astronot
profesional, bukan mereka yang mampu membayar dengan nilai tertinggi. Para
hedonis yang ingin mencicipi sensasi di luar Bumi.
Dia mengatakan meski ada banyak perjalanan ke luar Bumi,
lebih dari 50 astronot dikirim, banyak hal yang masih harus dipelajari.
Valentina tetap aktif secara politik, hingga kini ia masih
dipuja sebagai salah satu pahlawan di Rusia pasca runtuhnya Soviet.
