BERITA INDEX BERITA

Steffi Graf, Petenis Terlama Menduduki Posisi Nomor Urut 1 Dunia

inspiring | DiLihat : 240 | Minggu, 30 Juni 2024 | 09:40
Steffi Graf, Petenis Terlama Menduduki Posisi Nomor Urut 1 Dunia

STEFFI Graf adalah petenis Jerman. Ia merupakan petenis yang menduduki posisi nomor urut 1 dunia terlama di antara semua petenis. Baik putra maupun putri, yaitu 377 minggu. Graf juga meraih 107 gelar WTA sepanjang kariernya di tenis era terbuka.

Forehand Graft disebut-sebut merupakan yang terbaik di dunia. Tak ada nama lain yang mendominasi dunia tenis putri pada periode 1990-an selain Steffi Graf. Ia menjuarai 22 Grand Slam dan meraih empat medali Olimpiade selama 17 tahun berkarier. Graf menjadi salah satu atlet terbaik pada abad ke-20. Ia meraih 900 kemenangan dan hanya 115 kekalahan di nomor tunggal sepanjang kariernya.

Steffanie Maria Graf atau Steffi Graf lahir di Manheim, Baden Wittemberg, Jerman Barat pada 14 Juni 1969. Ia mengenal dunia tenis sejak usia tiga tahun. Saat itu ayahnya, Peter Graf yang merupakan penjual asuransi sekaligus pelatih calon tenis mengajarinya cara mengayunkan raket kayu di ruang tamu keluarga. Graf mulai berlatih di lapangan pada usia empat tahun. Ia mengikuti turnamen pertamanya di usia lima tahun.

Dari turnamen itulah Graf mulai memenangkan turnamen tenis junior. Tahun 1982 Graf memenangkan kejuaraan Eropa untuk kategori 12s dan 18s. Graf bermain dalam turnamen profesional pertamanya pada Oktober 1982 di Stuttgart, Jerman. Ia sempat kehilangan babak pertama pertandingan 6-4, 6-0 melawan Tracy Austin, petenis yang telah dua kali menjuarai tenis Amerika Serikat terbuka. Di awal tahun pertamanya pada turnamen profesional, Graf yang baru berusia 13 tahun berhasil menduduki peringkat 124 untuk rekor petenis dunia.

Graf mulai menjadi momok yang menakutkan di dunia tenis setelah ia berhasil mengalahkan ratu tenis dunia kala itu, Martina Navratilova di sejumlah turnamen WTA. Salah satunya di final Jerman Terbuka 1986. Skornya amat meyakinkan 6-2, 6-3.

Tahun 1987 Graf menjadi juara Grand Slam yang diadakan di Perancis. Ia mengalahkan Martina Navratilova di final dengan skor 6-4, 4-6, 8-6. Namun pada turnamen Grand Slam Wimbledon di tahun yang sama, Graf dikalahkan oleh Martina Navratilova di final. Syukurnya Graf berhasil menutup tahun 1987 dengan menjuarai turnamen WTA Chanpionship.

Tahun 1988 Graf benar-benar menjelma menjadi ratu baru di arena tenis. Apalagi ketika dia menjuarai empat seri Granf Slam yaitu  Australia, Perancis, Wimbledon dan Amerika. Bahkan di final Grand Slam Perancis , Graf mengalahkan petenis Uni Soviet Natalia Zvereva dengan skor sangat telah 6-0, 6-0. Masih di tahun yang sama, Graf menambah daftar kemenangannya dengan menjuarai Olimpiade Seoul mengalahkan Gabriela Sabatini di final.

Rekor kemenanganya di tahun 1987 membuat Graf dianugerahi gelar The Golden Slam. Tahun 1989 Graf masih menjadi petenis terbaik dengan menjaurai tiga seri Gran Slam Australia, Wimbledon dan Amerika. Graf hanya kalah di final Perancis. Dia dikalahkan petenis Spanyol Arantxa Sanchez Vicario. Di tahun 1989 Graf menjuarai turnamen akhir tahun WTA Champioship.

Tahun 1990 menjadi tahun yang kelam bagi Graf. Di tahun itu ia mengalami banyak masalah. Mulai dari kasus penggelapan pajak yang menjerat ayahnya, juga cedera yang sering menghampirinya. Sehingga ia hanya bisa juara satu seri Grand Slam yaitu Australia Open.

Tahun 1991, Graf hanya mampu meraih kemenangan di seri Grand Graf di Wimbledon. Sedangkan tahun 1992, di seri Grand Slam, Graf hanya mampu menjadi juara di Wimbledon. Di tahun-tahun berikutnya, Graf hanya mampu menjadi pemenang di beberapa ajang. Tak sebanyak di tahun-tahu nsebelum dia mengalami masalah.

Agustus 1999 setelah pensiun dari pertandingan tenis di San Diego, Graf mengumumkan bahwa dia juga pensiun dari tour tenis putri itu. Saat itu Graf menduduki peringkat tiga untuk petenis terbaik dunia. Ia merasa telah melakukan segala sesuatu yang ingin dilakukan di tenis. Graf merasa sudah tak ada lagi yang perlu dikejar. Graf akhirnya memutuskan gantung raket alias pensiun di usia 30 tahun.

Menjauhi Media dan Tenis Setelah Pensiun

Totalitas Graf saat berkarir di olahraga tenis patut diacungi jempol. Bahkan di luar lapangan ia nyaris tak punya kehidupan. Ia hanya memikirkan tenis, tenis dan tenis. Orangtua khususnya sang ayah yang menentukan seluruh jadwal kegiatan dan bahkan dengan siapa Graf akan berteman.

Sebelum ia menikah dengan Andre Agassi, hanya ada satu tujuan dalam hidup Graf yaitu menguasai tenis. Baru dikemudian hari dunia mengenalnya sebagai seorang isteri dan kemudian seorang ibu.

Setelah pensiun dari dunia tenis, banyak media menyebut Graf layaknya hantu. Dia jarang menunjukkan dirinya, tak pernah jadi komentator hanya sekali tampil di nomor legenda ataupun sekedar muncul sebagai tamu kehormatan untuk menyerahkan trofi kepada juara atau mendampingi pelamparan koin servis petenis.

Saat ini Graf hidup bersama mantan petenis, Andre Agassi yang dinikahinya pada 22 Oktober 2001. Pasangan tersebut tinggal di Las Vegas dan memiliki dua anak, Jaden Gill dan Jaz Elle. Keduanya jarang terlihat tengah menyaksikan pertandingan tenis. Graf memang berusaha menjauhkan kehidupan dari sorotan media setelah gantung raket.

Kini mantan petenis itu memang tengah fokus pada keluarga. Dia menjalankan komitmen untuk tak terlibat dalam tenis setelah karirnya usai.

 

 

 

 

 

 


Scroll to top