BERITA INDEX BERITA
Steffi Graf, Petenis Terlama Menduduki Posisi Nomor Urut 1 Dunia
STEFFI Graf adalah petenis Jerman. Ia merupakan petenis yang
menduduki posisi nomor urut 1 dunia terlama di antara semua petenis. Baik putra
maupun putri, yaitu 377 minggu. Graf juga meraih 107 gelar WTA sepanjang
kariernya di tenis era terbuka.
Forehand Graft disebut-sebut merupakan yang terbaik di
dunia. Tak ada nama lain yang mendominasi dunia tenis putri pada periode
1990-an selain Steffi Graf. Ia menjuarai 22 Grand Slam dan meraih empat medali
Olimpiade selama 17 tahun berkarier. Graf menjadi salah satu atlet terbaik pada
abad ke-20. Ia meraih 900 kemenangan dan hanya 115 kekalahan di nomor tunggal
sepanjang kariernya.
Steffanie Maria Graf atau Steffi Graf lahir di Manheim,
Baden Wittemberg, Jerman Barat pada 14 Juni 1969. Ia mengenal dunia tenis sejak
usia tiga tahun. Saat itu ayahnya, Peter Graf yang merupakan penjual asuransi
sekaligus pelatih calon tenis mengajarinya cara mengayunkan raket kayu di ruang
tamu keluarga. Graf mulai berlatih di lapangan pada usia empat tahun. Ia
mengikuti turnamen pertamanya di usia lima tahun.
Dari turnamen itulah Graf mulai memenangkan turnamen tenis
junior. Tahun 1982 Graf memenangkan kejuaraan Eropa untuk kategori 12s dan 18s.
Graf bermain dalam turnamen profesional pertamanya pada Oktober 1982 di
Stuttgart, Jerman. Ia sempat kehilangan babak pertama pertandingan 6-4, 6-0
melawan Tracy Austin, petenis yang telah dua kali menjuarai tenis Amerika
Serikat terbuka. Di awal tahun pertamanya pada turnamen profesional, Graf yang
baru berusia 13 tahun berhasil menduduki peringkat 124 untuk rekor petenis
dunia.
Graf mulai menjadi momok yang menakutkan di dunia tenis
setelah ia berhasil mengalahkan ratu tenis dunia kala itu, Martina Navratilova
di sejumlah turnamen WTA. Salah satunya di final Jerman Terbuka 1986. Skornya
amat meyakinkan 6-2, 6-3.
Tahun 1987 Graf menjadi juara Grand Slam yang diadakan di
Perancis. Ia mengalahkan Martina Navratilova di final dengan skor 6-4, 4-6,
8-6. Namun pada turnamen Grand Slam Wimbledon di tahun yang sama, Graf
dikalahkan oleh Martina Navratilova di final. Syukurnya Graf berhasil menutup
tahun 1987 dengan menjuarai turnamen WTA Chanpionship.
Tahun 1988 Graf benar-benar menjelma menjadi ratu baru di
arena tenis. Apalagi ketika dia menjuarai empat seri Granf Slam yaitu
Australia, Perancis, Wimbledon dan Amerika. Bahkan di final Grand Slam
Perancis , Graf mengalahkan petenis Uni Soviet Natalia Zvereva dengan skor
sangat telah 6-0, 6-0. Masih di tahun yang sama, Graf menambah daftar
kemenangannya dengan menjuarai Olimpiade Seoul mengalahkan Gabriela Sabatini di
final.
Rekor kemenanganya di tahun 1987 membuat Graf dianugerahi
gelar The Golden Slam. Tahun 1989 Graf masih menjadi petenis terbaik dengan
menjaurai tiga seri Gran Slam Australia, Wimbledon dan Amerika. Graf hanya
kalah di final Perancis. Dia dikalahkan petenis Spanyol Arantxa Sanchez
Vicario. Di tahun 1989 Graf menjuarai turnamen akhir tahun WTA Champioship.
Tahun 1990 menjadi tahun yang kelam bagi Graf. Di tahun itu
ia mengalami banyak masalah. Mulai dari kasus penggelapan pajak yang menjerat
ayahnya, juga cedera yang sering menghampirinya. Sehingga ia hanya bisa juara
satu seri Grand Slam yaitu Australia Open.
Tahun 1991, Graf hanya mampu meraih kemenangan di seri Grand
Graf di Wimbledon. Sedangkan tahun 1992, di seri Grand Slam, Graf hanya mampu
menjadi juara di Wimbledon. Di tahun-tahun berikutnya, Graf hanya mampu menjadi
pemenang di beberapa ajang. Tak sebanyak di tahun-tahu nsebelum dia mengalami
masalah.
Agustus 1999 setelah pensiun dari pertandingan tenis di San
Diego, Graf mengumumkan bahwa dia juga pensiun dari tour tenis putri itu. Saat
itu Graf menduduki peringkat tiga untuk petenis terbaik dunia. Ia merasa telah
melakukan segala sesuatu yang ingin dilakukan di tenis. Graf merasa sudah tak
ada lagi yang perlu dikejar. Graf akhirnya memutuskan gantung raket alias
pensiun di usia 30 tahun.
Menjauhi Media dan Tenis Setelah Pensiun
Totalitas Graf saat berkarir di olahraga tenis patut
diacungi jempol. Bahkan di luar lapangan ia nyaris tak punya kehidupan. Ia
hanya memikirkan tenis, tenis dan tenis. Orangtua khususnya sang ayah yang
menentukan seluruh jadwal kegiatan dan bahkan dengan siapa Graf akan berteman.
Sebelum ia menikah dengan Andre Agassi, hanya ada satu
tujuan dalam hidup Graf yaitu menguasai tenis. Baru dikemudian hari dunia
mengenalnya sebagai seorang isteri dan kemudian seorang ibu.
Setelah pensiun dari dunia tenis, banyak media menyebut Graf
layaknya hantu. Dia jarang menunjukkan dirinya, tak pernah jadi komentator
hanya sekali tampil di nomor legenda ataupun sekedar muncul sebagai tamu
kehormatan untuk menyerahkan trofi kepada juara atau mendampingi pelamparan koin
servis petenis.
Saat ini Graf hidup bersama mantan petenis, Andre Agassi
yang dinikahinya pada 22 Oktober 2001. Pasangan tersebut tinggal di Las Vegas
dan memiliki dua anak, Jaden Gill dan Jaz Elle. Keduanya jarang terlihat tengah
menyaksikan pertandingan tenis. Graf memang berusaha menjauhkan kehidupan dari
sorotan media setelah gantung raket.
Kini mantan petenis itu memang tengah fokus pada keluarga.
Dia menjalankan komitmen untuk tak terlibat dalam tenis setelah karirnya usai.