BERITA INDEX BERITA
LIKE 2024: PLN Bangun Ekonomi Kerakyatan Lewat Program Co-Firing Biomassa
JAKARTA – PT PLN (Persero) berpartisipasi aktif dalam
gelaran Festival LIKE 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta Convention Center, Jumat (09/08). Pada
gelaran ini PLN menampilkan showcase akselerasi ekonomi kerakyatan dalam
transisi energi lewat pemanfaatan biomassa dalam program co-firing di
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa lewat
program co-firing, PLN mendorong terciptanya ekosistem kerakyatan karena
masyarakat juga diajak terlibat aktif dalam penyediaan bahan baku biomassa
untuk co-firing.
“Program co-firing tidak hanya menjadi program transisi
energi, namun juga akan menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat,” ucap Darmawan.
PLN telah mengembangkan biomassa sebagai bahan baku
substitusi pengganti batu bara untuk PLTU. Ekosistem penyediaan biomassa ini
telah dibangun secara end to end berbasis keterlibatan masyarakat.
Direktur Transmisi dan Perencanaaan Sistem PLN Evy Haryadi
menyampaikan hingga tahun 2023, terdapat 46 PLTU yang telah menjalankan program
co-firing dengan total penggunaan biomassa mencapai 1 juta ton dan mampu
memproduksi listrik sebesar 1,04 terrawatt hour (TWh). Program ini pun dinilai
mampu menurunkan emisi sebesar 1,05 juta ton CO2e sepanjang tahun 2023.
“Kami akan terus kembangkan program co-firing ini. Kami
ingin membangun kolaborasi dan semakin banyak masyarakat yang terlibat,” ucap
Evy.
Hingga tahun 2025, PLN menargetkan program co-firing bisa
dilakukan pada 52 PLTU dengan kebutuhan biomassa mencapai 10 juta ton dan mampu
menurunkan emisi sebesar 11 juta ton CO2e per tahun.
“Untuk itu, kami sangat terbuka dan siap berkolaborasi
dengan masyarakat menyiapkan biomassa untuk kebutuhan program co-firing ini,”
tambah Evy.
Dengan kebutuhan yang ada, PLN menilai program ini akan
melibatkan secara aktif 1,25 juta masyarakat dengan nilai ekonomi mencapai
Rp9,43 triliun. Adapun jenis biomassa yang telah digunakan PLN di antaranya
adalah limbah replanting, tanaman kaliandra merah, gmelina, gamal, indigofera,
sekam padi, tandan kosong, hingga limbah agroforestri.