BERITA INDEX BERITA
Sejumlah Maskapai Siap Hadirkan Rute Penerbangan Internasional Baru ke Indonesia
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menginformasikan
bahwa sejumlah maskapai internasional siap membuka rute penerbangan langsung ke
Indonesia.
Salah satunya, maskapai asal Uni Emirat Arab, Emirates, yang
akan menambah kuota penerbangan ke Indonesia, sebagaimana disampaikan Adyatama
Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia
Niscaya, dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta
Pesona, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).
Nia mengatakan mulai 1 September sampai 26 Oktober 2024,
Emirates akan mengoperasikan dua armada pesawat Airbus A380 yang melayani 14
kali penerbangan per pekan ke Bali.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian
Perhubungan yang telah memberikan izin kepada Emirates Airlines dan juga terima
kasih kepada Emirates Airlines, karena ini akan memberikan pilihan yang lebih
kepada wisatawan dan dari kami tentunya ini akan membantu untuk pencapaian
target wisatawan mancanegara ke Indonesia," ujar Nia.
Nia mengatakan, dengan adanya penambahan armada penerbangan
ini, maka kapasitas penerbangan Emirates pun akan bertambah dari 7.301 kursi
per pekan menjadi 8.610 kursi per pekan. "Ini juga memberikan peluang
mendatangkan wisman dari berbagai negara karena layanan Emirates itu mencapai
lebih dari 150 destinasi," kata Nia.
Baru-baru ini ada beberapa maskapai penerbangan
internasional yang membuka rute penerbangan baru ke Indonesia. Di antaranya
Jeju Air, Batik Air Malaysia, Air Asia, China Southern Airlines, dan Starlux.
Jeju Air merupakan maskapai penerbangan asal Korea Selatan
yang akan membuka rute penerbangan Incheon menuju Denpasar, Bali dan sebaliknya
mulai 27 Oktober 2024.
Lalu, Batik Air Malaysia akan membuka rute penerbangan dari
Kuala Lumpur ke beberapa tujuan di Indonesia, yaitu Surabaya, Lombok, Padang,
dan Pekanbaru dengan kapasitas penerbangan masing-masing 150 penumpang. Untuk
penerbangan Kuala Lumpur-Surabaya dan Kuala Lumpur-Lombok telah dilaksanakan
inaugural flight pada 31 Juli 2024,
sementara Kuala Lumpur-Padang dan Kuala Lumpur-Pekanbaru dijadwalkan pada 10
Agustus 2024.
Kemudian, Air Asia membuka rute penerbangan ke enam kota di
Indonesia. Diawali dengan rute Brunei - Jakarta mulai 2 Agustus 2024 dengan
jadwal penerbangan tiga kali dalam satu pekan. Selanjutnya rute Kota Kinabalu -
Denpasar mulai 9 Agustus 2024 dengan jadwal tiga kali sepekan.
Lalu, rute Phuket - Denpasar mulai 10 Agustus 2024 dengan
jadwal tiga kali sepekan; Cairns - Denpasar mulai 15 Agustus 2024 dengan jadwal
tiga kali sepekan; Kota Kinabalu - Manado mulai 1 September 2024 dengan jadwal
tiga kali sepekan; serta Kuala Lumpur - Labuan Bajo mulai 2 September 2024
dengan jadwal tiga kali sepekan.
Sementara, Starlux yang merupakan maskapai penerbangan full
service baru asal Taiwan akan membuka rute baru Taipei - Jakarta mulai 1
September 2024. Rencana penerbangan akan dilakukan sebanyak lima kali dalam
satu pekan.
Terakhir adalah China Southern Airlines. Salah satu maskapai
utama Tiongkok ini direncanakan membuka kembali rute Shenzhen – Denpasar mulai 19 Agustus 2024, dengan jadwal tujuh
kali sepekan.
Tentunya, penambahan rute penerbangan ini diharapkan bisa
mengakomodir peningkatan jumlah kunjungan wisman dan menunjang pergerakan
wisatawan nusantara dan wisatawan nasional. Terlebih, berdasarkan data global
distribution system (GDS) Amadeus, saat ini Indonesia telah menjadi salah salah
satu destinasi wisata pilihan wisman.
Hal ini terlihat dari data, berdasarkan GDS Amadeus, jumlah
pencarian travel date dengan kata kunci Indonesia yang mencapai angka 689 juta
(per 5 Agustus 2024). Kemudian, dari angka book return travel date (per 5
Agustus 2024), ada 1,33 juta booked travel date ke Indonesia. Dari angka-angka
tersebut diketahui bahwa rasio searching-booking by travel date (per 5 Agustus
2024) adalah 0,193% booking atau 0,193 booking dalam 100 searching.
"Data GDS Amadeus menunjukkan adanya potensi 687 atau
sekitar 99,81% searching yang dapat dipenetrasi dan distimulus untuk melakukan
transaksi booking. Dari data pencarian tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia
sudah mulai menjadi top of mind wisatawan mancanegara (wisman). Namun, tentunya
masih perlu diupayakan berbagai kebijakan yang memudahkan wisman untuk datang
ke Indonesia, serta promosi dan pemasaran yang lebih agresif,” ujar Nia.