BERITA INDEX BERITA

Sehat Sutardja, Orang Indonesia Dipandang di Amerika

Inspirasi | DiLihat : 117 | Rabu, 07 Agustus 2024 | 06:51
Sehat Sutardja, Orang Indonesia Dipandang di Amerika

BERSAMA isteri dan saudaranya, ia mendirikan Marvell Technology Group, perusahaan semikonduktor terbaik ketiga di dunia. Tahun 2007 lalu, majalah Forbes memasukkan Sehat Sutardja dalam jajaran orang terkaya di Amerika Serikat. Sehat menjadi salah satu orang Indonesia yang berkiprah di Silicon Valley, wilayah pusat perusahaan teknologi yang berada di California.

Marvell merupakan vendor chip dan komponen yang dipakai di berbagai perangkat elektronik. Sedangkan unit bisnis yang dibeli dari Intel menghasilkan prosesor yang dibangun dari teknologi XScale Intel. Prosesor buatan Marvell telah dipakai di banyak perangkat elektronik seperti Blackberry dan Treo. Bisnis chip yang dikelola marvell telah sukses menempati pangsa pasarnya sendiri. Pendapatan Marvell jumlahnya kini miliaran dolar.

Keunggulan Marvell adalah menawarkan produk berdesain superior dengan harga premium. Chip besutan Marvell sangat mudah ditemukan pada Cisco switch, Apple iPod, Xbox 360 atau di dalam disk drive produk perusahaan besar lainnya. Lewat bekerja sama dengan Intel, Marvell tampak semakin hebat dan bisa mensejajari Qualcomm, Freescale Semiconductor dan TI.

Dilihat dari namanya, Sehat Sutardja amat Indonesia. Sehat memang lahir pada 1961 di Jakarta. Masa kecil dan remajanya pun dihabiskan di Jakarta. Ketertarikannya pada bidang elektronika mulai terlihat sejak beliau. Pada usia 13 tahun ia sudah mempelajari sinyal analog secara otodidak dari kegemarannya membongkar pasang enam radio transistor merk Philips milik keluarga.

Meski masih bocah tapi ia mampu menyusun kembali radio seperti sedia kala. Sehat pernah mengutarakan niatnya kepada orang tuanya utnuk berkarir di bidang elektronik. Dalam benaknya, hal itu berarti menjadi tukang reparasi televisi atau radio.

Tahun 1980 Sehat bersama sang adik, Pantas Sutardja merantau ke Amerika Serikat untuk kuliah. Sehat menyelesaikan gelar sarjana teknik listrik di Iowa State University. Kemudian Sehat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya di Teknik Elektro University of California, Berkeley. Berkat ketekunannya, Sehat berhasil meraih gelar Master of Scince di kampus tersebut.

Sebagai mahasiswa Sehat amat giat belajar. Ia sempat bekerja untuk Paul Gray, mantan professor EECS sekaligus ahli analog intergetred circuit design. Kedekatannya dengan profesor ternama membuatnya terpecut untuk bekerja lebih keras. Ia ingin menunjukkan hasil lebih baik pada teman-temannya yang lain.

Saat di Berkeley, Sehat bukan hanya mendapat ilmu. Ia juga menemukan tambatan hati, seorang mahasiswi programmer asal Shanghai bernama Dai Weili. Saling mencintai, keduanya pun menikah. Lulus dari Berkeley pada 1988, Sehat, Pantas dan Dai Weili bekerja di tempat yang berbeda-beda. Sehat bekerja pada perusahaan chip analog yang baru berdiri, 8x8. Pantas bergabung dengan lab riset Almaden milik IBM. Sedangkan Weili mengabdi pada Canon Inc.

Setelah beberapa tahun bekerja, Sehat dan Pantas menyadari bahwa analog dan digital tak bisa dipisahkan begitu saja. Mereka berdua selalu memadu keahlian dan kemampuan masing-masing di bidang analog dan digital. Tahun ketujuh bekerja untuk orang lain, ketiganya memendam mimpi untuk menjadi entrepreneur.

Pada 1995, Sehat, Weili dan Pantas lalu mendirikan Marvell Technology. Waktu itu mereka hanya memiliki modal awal USD200 ribu. Uang itu pun hasil dari melisensikan desain sirkuit chip, serta beberapa ratus dolar dari hasil saweran kawan dekat dan keluarga. Pada awal pendirian, Marvell menggunakan peralatan yang dikembangkan oleh UC Berkeley, almamater mereka.

Selama dua tahun pertama, ketiganya bekerja tanpa digaji. Pendapatan perusahaan mereka gunakan untuk investasi kembali. Baru setelah Marvell mendapat suntikan dana USD1 juta dari Diosdado Banatao, pengusaha berdarah Filipina sekaligus pendiri S3 (perusahaan chip grafik untuk PC) tiga pendiri Marvell menggaji diri sendiri. Gaji yang mereka terima pun hanya USD40 ribu. Masih lebih rendah dibandingkan gaji karyawan Marvell di level menengah. Nama Marvell sendiri diberi oleh Dado, berasal dari kata marvelous yang berarti luar biasa.

Marvell lalu memproduksi chip analog yang super cepat. Tapi mereka membutuhkan pasar. Berbekal jaringan saat bekerja untuk Canon, Weili mengenal Kenneth Burns, ilmuwan dari Seagate yang putus asa dengan kecepatan chip analog yang ia pakai. Weili lalu mengenalkan produk chip besutan Marvell Technology, perusahaan baru yang dimiliki keluarga Sutardja.

Kenneth pun tertarik dengan penawaran Weili dan meminta Sutardja bersaudara untuk presentasi di kantor Seagate Minnesota. Tak disangka, hanya dalam hitungan jam, dua saudara itu pulang sambil membawa nota kesepakatan. Padahal chip yang dibawa ke Seagate itu belum sepenuhnya lulus uji lab. Kenneth sudah puas dengan kinerja chip itu setelah dites di Seagate. Sutardja bersaudara membutuhkan satu tahun untuk mendesain chip yang memiliki kinerja 20 persen lebih cepat daripada chip yang semula dipakai Seagate.

Setelah mendapat kontrak dengan Seagate, Marvell kemudian mengejar NEC, Infineon dan produsen disk drive lainnya. Kini Marvell menyuplai chip untuk 90 persen produsen disk drive dan data storage. Marvell lebih banyak memasok produk untuk industri. Nama perusahaan ini pun jadi tak dikenal masyarakat awam. Padahal chip berlogo Marvell ini bisa ditemukan di banyak produk seperti iPod, iPhone, Blackberry, Xbox, PSP atau disk drive apapun produksi raksasa manufaktur manapun.

Hingga pertengahan 2006, saham perusahaan dengan kode perdagangan MRVL ini belum tergolong blue chip. Barulah ketika mereka membeli unit bisnis prosesor komunikasi dan aplikasi Intel pada November 2006, nama Marvell mulai diperhitungkan.

 

Jadi Nama Aula di UC Berkeley

Meski tak memiliki pabrik, Marvell memiliki pusat desain di Aliso Viejo, Arizona, Colorado, Massachusetts, San Diego dan Santa Clara. Sedangkan di laur negeri, perusahaan ini memiliki pusat desain di Jerman, India, Israel, Italia, Jepang, Singapura dan Taiwan. Tiap kuartal Marvell mampu mengirim 250 juta chip ke negara konsumen.

Kesuksesan Sehat menjadikan ia orang terpandang di Amerika Serikat. Nilai kekayaannya lebih dari USD1 miliar atau setara Rp9 triliun. Pada 2009, almamater mereka, UC Berkeley mengabadikan nama ketiganya menjadi nama salah satu aula di kampus tersebut, yaitu Sutardja-Dai Hall.

Sehat dan Weili mengelola perusahaan dengan obsesi dan gaya mereka sendiri. Keduanya tak pernah mengambil liburan. Kegemaran mereka adalah menghabiskan waktu bepergian dengan pesawat jet ke berbagai negara untuk bertemu 5000 karyawan sekaligus mengunjungi klien.

Dari pernikahannya dengan Weili, Sehat dikaruniai dua anak. Anak-anak itu terbiasa hidup mandiri dan terbiasa memasak makanan sendiri. Kegigihan mereka dalam berinovasi, kepemimpinan teknologi, kesuksesan bisnis dan kemampuan memadukan keahlian dianugerahi Enterpreneur of the Year 2003 oleh Ernst & Young Amerika Serikat.

 

 


Scroll to top