BERITA INDEX BERITA

Jokowi Fokus Ekonomi Hijau, Patani: Selaras Asta Cita Prabowo Subianto

Nadi Negeri | DiLihat : 333 | Selasa, 11 Juni 2024 | 11:46
Jokowi Fokus Ekonomi Hijau, Patani: Selaras Asta Cita Prabowo Subianto

JAKARTA – Pandutani Indonesia (Patani) menilai, pidato Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyinggung soal pembangunan ekonomi hijau (green economy development) selaras dengan asta cita presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.

Direktur Utama Patani Sarjan Tahir, mengungkapkan salah satu asta cita Prabowo Subianto yang digaungkan saat kampanye Pilpres 2024 memuat narasi besar pembangunan ekonomi hijau. Patani sendiri, ujar Sarjan, dengan segenap kemampuannya terpanggil mendukung dan mendorong kemandirian bangsa melalui pembangunan ekonomi hijau.

“Hal ini sesuai perubahan paradigma pembangunan yang disampaikan bapak Presiden, yang ini juga selaras dengan asta cita Bapak Prabowo Subianto, yakni mewujudkan ekonomi hijau,” kata Sarjan, di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Sarjan yang juga anggota Dewan Pakar Prabowo-Gibran ini juga sepakat dengan statemen Presiden Jokowi soal perubahan paradigma ke depan yang lebih menitikberatkan pada ekonomi hijau, dan ini harus diantisipasi semua kalangan khususnya kalangan dunia usaha dalam menggerakkan ekonomi.

“Kita harus banyak bergandengan tangan dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Gold Chan, Black Rock dll, terutama dari sisi teknologi dan pendanaan. Inovasi ramah lingkungan adalah unsur utama dalam perjuangan melawan perubahan iklim,” kata Sarjan.

Menurut Sarjan, inovasi ramah lingkungan tidak hanya membantu pelestarian lingkungan, tapi juga meningkatkan aktivitas ekonomi dalam jangka pendek dan menengah, sehingga mengurangi biaya kepatuhan terhadap kebijakan iklim.

“Aksi bersama dalam kebijakan iklim dapat meningkatkan inovasi dalam hal teknologi rendah karbon dan mengintensifkan penerapannya di pasar negara-negara berkembang. Jadi makin banyak pengusaha yang akan tertarik dengan usaha karbon ini,” ujar sarjan.

Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat ini mengungkapkan, sebagai dukungan penuh dalam upaya mewujudkan pembangunan ekonomi hijau, saat ini Patani telah membentuk Klinik Pembangunan Ekonomi Hijau dan mengundang 1.000 pakar atau ahli sesuai keahliannya untuk bergabung.

“Walaupun Patani sudah banyak pakar dan ahli, namun Klinik Pembangunan Ekonomi Hijau yang kita hadirkan ini masih butuh pakar dan ahli di luar struktur organisasi Patani. Minimal 1.000 ahli sesuai bidang masing-masing kita himpun di Forum Ahli Patani. Para pakar dan ahli di luar struktur Patani ini nantinya men-support asta cita Bapak Prabowo Subianto mewujudkan pembangunan ekonomi hijau di pemerintahan mendatang,” tutur Sarjan.

Sementara itu, Ketua Tim Ekonomi Hijau Patani, Djoko Nugroho menyampaikan, asta cita Prabowo-Gibran telah mengidentifikasi pentingnya transisi ke ekonomi hijau untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pihaknya pun telah mengusulkan program transisi ekonomi hijau yang akan menjadi prioritas dalam agenda program kerja pemerintahan mendatang.

“Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Djoko.

Menurut Djoko, program transisi ekonomi hijau ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

“Mari bersama-sama berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi hijau,” pungkas Djoko.

Seperti diketahui, dalam pidatonya pada HUT ke-52 Hipmi dan Pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional, Senin (10/6/2024), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ke depan dunia akan lebih banyak berbicara mengenai ekonomi hijau, energi hijau hingga pembiayaan yang hijau.

"Saat ini saya gak tahu karena saya gak ajukan ke Perbankan. Hal-hal berkaitan dengan energi hijau itu sangat mudah sekali mendapatkan pembiayaan, karena global juga pembiayaan hijau juga sangat dibuka lebar-lebar," ungkap Presiden.

Jokowi juga menegaskan, karena industri hijau mendapatkan perhatian atas pembiayaan yang mudah, maka peluang berikut perubahan ini harus segera diantisipasi oleh semua kalangan.

"Green foods, blue foods, dan lain-lain akan menjadi tren ke depan. Peluang baru seperti itu harus disiapkan strateginya oleh Hipmi, jangan sampai kita salah antisipasi. Ada bonus demografi, disrupsi teknologi, ada perubahan lanskap ekonomi di mana kita hadang, agar peluang-peluang itu bisa kita tangkap semuanya," jelas Presiden Jokowi.

Jokowi juga berpesan agar ke depan strategi future bisnis betul-betul disiapkan dan direncanakan dengan baik. Untuk industrial down streaming, baik itu minerba, perkebunan, kelautan, pertanian.

"Semuanya secara detil mestinya Hipmi memiliki peta jalannya kapan di hadang peluang itu, kapan dimanfaatkan, sehingga betul-betul semua bisa kita pegang," ungkap Presiden.

 


Scroll to top