BERITA INDEX BERITA
Jokowi Fokus Ekonomi Hijau, Patani: Selaras Asta Cita Prabowo Subianto

JAKARTA – Pandutani Indonesia
(Patani) menilai, pidato Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyinggung soal
pembangunan ekonomi hijau (green economy development) selaras dengan asta cita presiden terpilih 2024-2029, Prabowo
Subianto.
Direktur
Utama Patani Sarjan Tahir, mengungkapkan salah satu asta cita Prabowo Subianto yang
digaungkan saat kampanye Pilpres 2024 memuat narasi besar pembangunan ekonomi hijau.
Patani sendiri, ujar Sarjan, dengan segenap kemampuannya terpanggil mendukung
dan mendorong kemandirian bangsa melalui pembangunan ekonomi hijau.
“Hal
ini sesuai perubahan paradigma pembangunan yang disampaikan bapak Presiden, yang
ini juga selaras dengan asta cita Bapak Prabowo Subianto, yakni mewujudkan
ekonomi hijau,” kata Sarjan, di Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Sarjan
yang juga anggota Dewan Pakar Prabowo-Gibran ini juga sepakat dengan statemen Presiden
Jokowi soal perubahan paradigma ke depan yang lebih menitikberatkan pada
ekonomi hijau, dan ini harus diantisipasi semua kalangan khususnya kalangan
dunia usaha dalam menggerakkan ekonomi.
“Kita
harus banyak bergandengan tangan dengan perusahaan-perusahaan besar seperti
Gold Chan, Black Rock dll, terutama dari sisi teknologi dan pendanaan. Inovasi
ramah lingkungan adalah unsur utama dalam perjuangan melawan perubahan iklim,”
kata Sarjan.
Menurut
Sarjan, inovasi ramah lingkungan tidak hanya membantu pelestarian lingkungan,
tapi juga meningkatkan aktivitas ekonomi dalam jangka pendek dan menengah,
sehingga mengurangi biaya kepatuhan terhadap kebijakan iklim.
“Aksi
bersama dalam kebijakan iklim dapat meningkatkan inovasi dalam hal teknologi
rendah karbon dan mengintensifkan penerapannya di pasar negara-negara
berkembang. Jadi makin banyak pengusaha yang akan tertarik dengan usaha karbon
ini,” ujar sarjan.
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat ini mengungkapkan, sebagai dukungan
penuh dalam upaya mewujudkan pembangunan ekonomi hijau, saat ini Patani telah membentuk
Klinik Pembangunan Ekonomi Hijau dan mengundang 1.000 pakar atau ahli sesuai
keahliannya untuk bergabung.
“Walaupun
Patani sudah banyak pakar dan ahli, namun Klinik Pembangunan Ekonomi Hijau yang
kita hadirkan ini masih butuh pakar dan ahli di luar struktur organisasi
Patani. Minimal 1.000 ahli sesuai bidang masing-masing kita himpun di Forum
Ahli Patani. Para pakar dan ahli di luar struktur Patani ini nantinya men-support
asta cita Bapak Prabowo Subianto mewujudkan pembangunan ekonomi hijau di pemerintahan
mendatang,” tutur Sarjan.
Sementara itu, Ketua Tim
Ekonomi Hijau Patani, Djoko Nugroho menyampaikan, asta cita Prabowo-Gibran
telah mengidentifikasi pentingnya transisi ke ekonomi hijau untuk mencapai
pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pihaknya pun telah mengusulkan program
transisi ekonomi hijau yang akan menjadi prioritas dalam agenda program kerja
pemerintahan mendatang.
“Tujuan utama dari
program ini adalah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Djoko.
Menurut Djoko, program
transisi ekonomi hijau ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai
pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah
dan masyarakat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk
generasi mendatang.
“Mari bersama-sama
berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui ekonomi hijau,” pungkas Djoko.
Seperti diketahui, dalam
pidatonya pada HUT ke-52 Hipmi dan Pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional,
Senin (10/6/2024), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ke depan dunia akan lebih
banyak berbicara mengenai ekonomi hijau, energi hijau hingga pembiayaan yang
hijau.
"Saat ini saya gak
tahu karena saya gak ajukan ke Perbankan. Hal-hal berkaitan dengan
energi hijau itu sangat mudah sekali mendapatkan pembiayaan, karena global juga
pembiayaan hijau juga sangat dibuka lebar-lebar," ungkap Presiden.
Jokowi juga menegaskan,
karena industri hijau mendapatkan perhatian atas pembiayaan yang mudah, maka peluang
berikut perubahan ini harus segera diantisipasi oleh semua kalangan.
"Green foods,
blue foods, dan lain-lain akan menjadi tren ke depan. Peluang baru
seperti itu harus disiapkan strateginya oleh Hipmi, jangan sampai kita salah
antisipasi. Ada bonus demografi, disrupsi teknologi, ada perubahan lanskap
ekonomi di mana kita hadang, agar peluang-peluang itu bisa kita tangkap
semuanya," jelas Presiden Jokowi.
Jokowi juga berpesan
agar ke depan strategi future bisnis betul-betul disiapkan dan direncanakan
dengan baik. Untuk industrial down streaming, baik itu minerba,
perkebunan, kelautan, pertanian.
"Semuanya secara
detil mestinya Hipmi memiliki peta jalannya kapan di hadang peluang itu, kapan
dimanfaatkan, sehingga betul-betul semua bisa kita pegang," ungkap Presiden.
