BERITA INDEX BERITA

Pusat Bahasa Danai Kegiatan Literasi TBM Masure di Pulau Halmahera

Ragam | DiLihat : 134 | Senin, 02 September 2024 | 11:03
Pusat Bahasa Danai Kegiatan Literasi TBM Masure di Pulau Halmahera

HALMAHERA - Pemerintah terus berupaya meningkatkan budaya literasi masyarakat dengan berbagai program. Terbaru, melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek, 340 komunitas se-Indonesia mendapatkan Bantuan Pemerintah (Banpem) untuk Komunitas Penggerak Literasi 2024 masing-masing Rp50 juta. 

Salah satu calon penerima bantuan dari Maluku Utara yaitu TBM Masure, mengapresiasi positif perhatian Pemerintah ini. TBM Masure yang berlokasi di Desa Bale, Oba, kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara berencana melakukan kegiatan pelatihan cara tepat dan cepat mengajar membaca, bengkel menulis serta pelatihan membaca nyaring (read a loud).

 “Kegiatan rutin kami di pesisir Pulau Halmahera ini adalah membuka kelas baca tulis berhitung (calistung), karena banyak sekali anak SD di desa kami dan sekitarnya di kelas tinggi yang belum bisa membaca. Di SMP dan SMA pun masih terpantau ada,” tutur Elzam.

Selain mengajari anak membaca, relawan TBM Masure juga melayani baca di tempat dan pinjam buku, kegiatan seni, menulis dan kelas bercerita (mendongeng) dan aktivitas sosial lain.

TBM Masure akan menyasar anak-anak sekaligus orangtua mereka sebagai peserta kegiatan. Selain komunitas lain dan guru-guru di sekolah TK/PAUD, SD, SMP dan SMA. Semua kegiatan literasi nanti, akan berpusat di teras rumahnya yang disulap sebagai perpustakaan dengan koleksi hampir 2000 buku. Dia pun akan melibatkan Ikatan Pemuda Bale (IPB) beserta PKK Desa Bale untuk bersinergi merealisasikan kegiatan literasi.

Elzam menambahkan, kawasan timur, khususnya di Maluku Utara masih jauh tertinggal di bidang pendidikan dan budaya literasi. “Aktivitas membaca dan menulis pun, fondasi awalnya adalah bisa membaca aksara dulu. Ini realitas yang kami temui, jauh sebelum viral di sosmed soal  siswa SMP belum bisa membaca di Pulau Jawa beberapa waktu lalu,” katanya.

Selain TBM Masure, terdapat lima komunitas lain di Maluku Utara yang memperoleh bantuan serupa. Mereka adalah Sabua Baca Pustaka Rimba, Teras Baca Umi dan Taman Baca Lolube (Ternate), Literasi Jagaloa Afa-afa (Tidore Kepulauan), serta Lela Baca Fahahu (Kepulauan Sula).

Sebelum mendapat bantuan dan melaksanakan kegiatan, enam komunitas tersebut mendapat Pembekalan Calon Penerima Bantuan Pemerintah (Banpem) untuk Komunitas Penggerak Literasi 2024 di The Sultan Hotel dan Residence Jakarta, 27-30 Agustus 2024 bersama ratusan komunitas daerah lain.

Plt Kepala Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafid Muksin, pada pembukaan pembekalan yang berlangsung Selasa (27/08/2024) di hadapan 340 komunitas, menjelaskan banpem adalah bukti Negara hadir di tengah komunitas sastra dan literasi.

Elzam menurutkan, bantuan pemerintah sudah dilakukan sejak 2023 untuk komunitas sastra. 2024 ini untuk pertama kali diberikan bagi komunitas penggerak literasi. “Dana Rp50 juta ini sebenarnya tidak sebanding dengan pengorbanan penggerak literasi di Indonesia yang selama ini berkegiatan secara mandiri dan swadaya,” ujarnya. 

Hafid juga menambahkan 340 komunitas terpilih dari 1.352 pendaftar melalui seleksi ketat lewat aplikasi online yang disiapkan. Oleh karena itu, harus digunakan dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Khususnya untuk mendorong perkembangan komunitas penggerak literasi sebagai sarana menumbuhkan minat baca tulis, meningkatkan kecintaan pada buku serta menggiatkan literasi di tengah masyarakat. Di samping membantu program Merdeka Belajar dan Gerakan Literasi Nasional (GLN).

Sebelum kembali ke daerah masing-masing, melalui pembekalan, Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memberikan materi dan kesempatan perbaikan proposal dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) serta pelaporan. Termasuk materi agar kegiatan yang dilakukan nanti sesuai dengan tujuan program, yaitu penguatan komunitas literasi, pelibatan literasi masyarakat dan penambahan koleksi bacaan.

“Tahun depan program rencananya akan terus berlanjut. Komunitas yang telah mendapatkan tahun ini bisa mengajukan kembali proposal untuk diseleksi,” lanjutnya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Forum TBM Opik yang ikut memberi pembekalan, menyemangati komunitas literasi calon penerima. Dia meminta agar kegiatan yang direalisasikan kelak tidak melenceng dari kegiatan peningkatan budaya literasi Indonesia.

“Banpem murni untuk komunitas berkegiatan. Selama ini teman-teman tanpa dana pun bisa berkegiatan dan aktif menggerakkan budaya literasi. Dengan Negara hadir memberikan bantuan, harusnya kegiatan TBM dan komunitas lain akan lebih mantap lagi,” pinta Opik.


Scroll to top