BERITA INDEX BERITA
Pusat Bahasa Danai Kegiatan Literasi TBM Masure di Pulau Halmahera
HALMAHERA - Pemerintah
terus berupaya meningkatkan budaya literasi masyarakat dengan berbagai program.
Terbaru, melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek, 340 komunitas
se-Indonesia mendapatkan Bantuan Pemerintah (Banpem) untuk Komunitas Penggerak
Literasi 2024 masing-masing Rp50 juta.
Salah satu
calon penerima bantuan dari Maluku Utara yaitu TBM Masure, mengapresiasi
positif perhatian Pemerintah ini. TBM Masure yang berlokasi di Desa Bale, Oba,
kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara berencana melakukan kegiatan pelatihan cara
tepat dan cepat mengajar membaca, bengkel menulis serta pelatihan membaca
nyaring (read a loud).
“Kegiatan rutin kami di pesisir Pulau
Halmahera ini adalah membuka kelas baca tulis berhitung (calistung), karena
banyak sekali anak SD di desa kami dan sekitarnya di kelas tinggi yang belum
bisa membaca. Di SMP dan SMA pun masih terpantau ada,” tutur Elzam.
Selain
mengajari anak membaca, relawan TBM Masure juga melayani baca di tempat dan
pinjam buku, kegiatan seni, menulis dan kelas bercerita (mendongeng) dan
aktivitas sosial lain.
TBM Masure
akan menyasar anak-anak sekaligus orangtua mereka sebagai peserta kegiatan.
Selain komunitas lain dan guru-guru di sekolah TK/PAUD, SD, SMP dan SMA. Semua
kegiatan literasi nanti, akan berpusat di teras rumahnya yang disulap sebagai
perpustakaan dengan koleksi hampir 2000 buku. Dia pun akan melibatkan Ikatan
Pemuda Bale (IPB) beserta PKK Desa Bale untuk bersinergi merealisasikan
kegiatan literasi.
Elzam
menambahkan, kawasan timur, khususnya di Maluku Utara masih jauh tertinggal di
bidang pendidikan dan budaya literasi. “Aktivitas membaca dan menulis pun,
fondasi awalnya adalah bisa membaca aksara dulu. Ini realitas yang kami temui,
jauh sebelum viral di sosmed soal siswa
SMP belum bisa membaca di Pulau Jawa beberapa waktu lalu,” katanya.
Selain TBM
Masure, terdapat lima komunitas lain di Maluku Utara yang memperoleh bantuan
serupa. Mereka adalah Sabua Baca Pustaka Rimba, Teras Baca Umi dan Taman Baca
Lolube (Ternate), Literasi Jagaloa Afa-afa (Tidore Kepulauan), serta Lela Baca
Fahahu (Kepulauan Sula).
Sebelum
mendapat bantuan dan melaksanakan kegiatan, enam komunitas tersebut mendapat Pembekalan
Calon Penerima Bantuan Pemerintah (Banpem) untuk Komunitas Penggerak Literasi
2024 di The Sultan Hotel dan Residence Jakarta, 27-30 Agustus 2024 bersama
ratusan komunitas daerah lain.
Plt Kepala
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafid Muksin, pada pembukaan
pembekalan yang berlangsung Selasa (27/08/2024) di hadapan 340 komunitas,
menjelaskan banpem adalah bukti Negara hadir di tengah komunitas sastra dan
literasi.
Elzam
menurutkan, bantuan pemerintah sudah dilakukan sejak 2023 untuk komunitas
sastra. 2024 ini untuk pertama kali diberikan bagi komunitas penggerak
literasi. “Dana Rp50 juta ini sebenarnya tidak sebanding dengan pengorbanan
penggerak literasi di Indonesia yang selama ini berkegiatan secara mandiri dan
swadaya,” ujarnya.
Hafid juga
menambahkan 340 komunitas terpilih dari 1.352 pendaftar melalui seleksi ketat
lewat aplikasi online yang disiapkan. Oleh karena itu, harus digunakan dengan
baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Khususnya untuk mendorong perkembangan
komunitas penggerak literasi sebagai sarana menumbuhkan minat baca tulis,
meningkatkan kecintaan pada buku serta menggiatkan literasi di tengah
masyarakat. Di samping membantu program Merdeka Belajar dan Gerakan Literasi
Nasional (GLN).
Sebelum
kembali ke daerah masing-masing, melalui pembekalan, Pusat Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa memberikan materi dan kesempatan perbaikan proposal dan
Rancangan Anggaran Biaya (RAB) serta pelaporan. Termasuk materi agar kegiatan
yang dilakukan nanti sesuai dengan tujuan program, yaitu penguatan komunitas
literasi, pelibatan literasi masyarakat dan penambahan koleksi bacaan.
“Tahun depan
program rencananya akan terus berlanjut. Komunitas yang telah mendapatkan tahun
ini bisa mengajukan kembali proposal untuk diseleksi,” lanjutnya.
Ketua Umum
Pengurus Pusat Forum TBM Opik yang ikut memberi pembekalan, menyemangati
komunitas literasi calon penerima. Dia meminta agar kegiatan yang
direalisasikan kelak tidak melenceng dari kegiatan peningkatan budaya literasi
Indonesia.
“Banpem
murni untuk komunitas berkegiatan. Selama ini teman-teman tanpa dana pun bisa
berkegiatan dan aktif menggerakkan budaya literasi. Dengan Negara hadir
memberikan bantuan, harusnya kegiatan TBM dan komunitas lain akan lebih mantap
lagi,” pinta Opik.