BERITA INDEX BERITA
Mengenal Ekonomi Hijau, Isu Dunia yang Diusung Holda di Pilgub Sumsel

SEPANJANG sejarah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berdiri
belum pernah ada perempuan yang menjadi gubernur di provinsi dengan semboyan ‘Bersatu
Teguh’ ini. Jangankan menjabat gubernur, untuk maju menjadi calon gubernur di
kontestansi pemilihan gubernur (pilgub) saja, belum pernah ada.
Namun, sejarah itu kini ditorehkan oleh Holda - putri asli Sumsel, yang secara tegas menyatakan bahwa dirinya siap maju pada
kontestasi calon Gubernur Sumsel periode 2024-2029. Isu yang diusung Holda pun
bukan kaleng-kaleng, yakni “Ekonomi Hijau, Untuk Sumsel Sejahtera: Meningkatkan
kualitas hidup Rakyat Sumsel, Berkeadilan Sosial dan Kelestarian Lingkungan”.
Ada banyak poin dari isu yang hendak di-gol-kan oleh Holda
ini, yakni Meningkatkan investasi; Membangun teknologi agribisnis; Industrialisasi
desa dan wirausaha yang andal; Ketersediaan sarana pendidikan yang terjangkau
bagi seluruh lapisan masyarakat; Mewujudkan layanan kesehatan yang terbaik,
nyaman dan adil; serta Meningkatkan infrastruktur dan moda transportasi yang
terintegrasi.
Kemudian, memudahkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha dan BUMD;
Melestarikan seni budaya dan pariwisata; Meningkatkan sarana ibadah dan
kerukunan beragama; dan Menjaga kelestarian hutan di Sumsel sebagai paru-paru
dunia dan sumber kesejahteraan. “Kita (Provinsi Sumsel) keluar dari zona 10
provinsi termiskin di Indonesia,” tegas Holda.
Keseriusan dan dan tekad bulat Holda maju dalam kontestasi Pilgub
Sumsel tentunya patut diapresiasi. Apalagi, isu ekonomi hijau (green economy) yang
diusungnya adalah isu global yang kini gencar dikampanyekan masyarakat dunia.
Sejumlah peneliti dan organisasi masyarakat sipil kerap
menyerukan penerapan ekonomi hijau karena berbagai keuntungan yang bisa didapat
sambil tetap membantu menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, ekonomi hijau
juga dipandang sebagai solusi terhadap permasalahan perubahan iklim dan
degradasi lingkungan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah pengertian,
tujuan, prinsip, dan manfaat dari ekonomi hijau.
Pengertian
Ekonomi hijau adalah model pembangunan yang menyinergikan
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan. Menurut program
lingkungan PBB, United Nations Environment Programme (UNEP), ekonomi hijau
didefinisikan sebagai ekonomi yang rendah karbon, pengelolaan sumber daya yang
efisien, dan inklusif secara sosial.
Dalam ekonomi hijau, pertumbuhan lapangan kerja dan
pendapatan didorong oleh investasi pemerintah dan swasta pada kegiatan ekonomi,
infrastruktur, dan aset yang memungkinkan pengurangan emisi karbon serta
polusi. Pertumbuhan lapangan kerja juga didorong oleh peningkatan efisiensi
energi dan sumber daya, serta pencegahan hilangnya keanekaragaman hayati dan
jasa ekosistem.
Tujuan
Dikutip dari penjelasan UNEP, tujuan dari ekonomi hijau
adalah untuk meningkatkan proses produksi dan praktik konsumsi untuk mengurangi
konsumsi sumber daya, produksi limbah, dan emisi di seluruh siklus proses ekonomi
hijau memberikan pendekatan makro-ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan dengan fokus utama pada investasi, lapangan kerja, dan
keterampilan. Sementara itu, ekonomi fokus ekonomi hijau dilansir dari Economic
Matter adalah pada energi terbarukan, efisiensi sumber daya, dan pengelolaan
sumber daya alam yang berkelanjutan.
Prinsip
Ekonomi hijau mengusung beberapa prinsip dari penerapannya.
Berikut lima prinsip ekonomi hijau dilansir dari Green Economy Coalitions:
1. - Prinsip
kesejahteraan
Dalam prinsip kesejahteraan, ekonomi hijau
memungkinkan semua orang menciptakan dan menikmati kesejahteraan.
2. - Prinsip
keadilan
Dalam prinsip keadilan, ekonomi hijau
mendorong kesetaraan lintas generasi. Ekonomi hijau bersifat inklusif dan
non-diskriminatif.
3. - Prinsip
menjaga bumi
Dalam prinsip menjaga Bumi, ekonomi hijau
berupaya untuk menjaga, memulihkan, dan berinvestasi pada alam.
4. - Prinsip
efisiensi dan kecukupan
Prinsip efisiensi dan kecukupan dalam
ekonomi hijau diarahkan untuk mendukung konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan.
5. - Prinsip
tata kelola yang baik
Dalam prinsip tata kelola yang baik,
ekonomi hijau dipandu oleh lembaga-lembaga yang terintegrasi, akuntabel, dan
tangguh.
Semua tujuan dan prinsip ekonomi hijau tersebut memiliki
berbagai beragam manfaat bagi lingkungan dan manusia. Dilansir dari Economic
Matter, berikut lima contoh manfaat dari ekonomi hijau.
1. - Mempromosikan
keberlanjutan
Ekonomi hijau memprioritaskan penggunaan
sumber daya alam secara berkelanjutan dan perlindungan lingkungan. Selain itu,
ekonomi hijau juga membantu melestarikan sumber daya bumi untuk generasi
mendatang. Selain itu, mitigasi dampak perubahan iklim.
2. - Menciptakan
lapangan kerja
Transisi menuju ekonomi hijau menciptakan
lapangan kerja baru. Berbagai peluang muncul di bidang energi terbarukan,
transportasi ramah lingkungan, dan pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu,
penerapan ekonomi hijau dapat meningkatkan perekonomian lokal dan mengurangi
pengangguran.
3. - Mendukung
pertumbuhan ekonomi
Berinvestasi dalam ekonomi hijau dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan industri baru. Hal ini
meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya yang terkait dengan
degradasi lingkungan.
4. - Meningkatkan
kesehatan masyarakat
Ekonomi hijau memprioritaskan udara bersih,
air bersih, dan makanan sehat, yang mengarah pada peningkatan hasil kesehatan
masyarakat.
5. - Melawan
perubahan iklim
Ekonomi hijau menekankan penggunaan sumber
energi terbarukan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Hal ini membantu
mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan memitigasi dampak perubahan iklim.
