BERITA INDEX BERITA

Mengenal Ekonomi Hijau, Isu Dunia yang Diusung Holda di Pilgub Sumsel

Nadi Negeri | DiLihat : 334 | Senin, 06 Mei 2024 | 19:49
Mengenal Ekonomi Hijau, Isu Dunia yang Diusung Holda di Pilgub Sumsel

SEPANJANG sejarah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berdiri belum pernah ada perempuan yang menjadi gubernur di provinsi dengan semboyan ‘Bersatu Teguh’ ini. Jangankan menjabat gubernur, untuk maju menjadi calon gubernur di kontestansi pemilihan gubernur (pilgub) saja, belum pernah ada.

Namun, sejarah itu kini ditorehkan oleh Holda - putri asli Sumsel, yang secara tegas menyatakan bahwa dirinya siap maju pada kontestasi calon Gubernur Sumsel periode 2024-2029. Isu yang diusung Holda pun bukan kaleng-kaleng, yakni “Ekonomi Hijau, Untuk Sumsel Sejahtera: Meningkatkan kualitas hidup Rakyat Sumsel, Berkeadilan Sosial dan Kelestarian Lingkungan”.  

Ada banyak poin dari isu yang hendak di-gol-kan oleh Holda ini, yakni Meningkatkan investasi; Membangun teknologi agribisnis; Industrialisasi desa dan wirausaha yang andal; Ketersediaan sarana pendidikan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat; Mewujudkan layanan kesehatan yang terbaik, nyaman dan adil; serta Meningkatkan infrastruktur dan moda transportasi yang terintegrasi.

Kemudian, memudahkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha dan BUMD; Melestarikan seni budaya dan pariwisata; Meningkatkan sarana ibadah dan kerukunan beragama; dan Menjaga kelestarian hutan di Sumsel sebagai paru-paru dunia dan sumber kesejahteraan. “Kita (Provinsi Sumsel) keluar dari zona 10 provinsi termiskin di Indonesia,” tegas Holda.

Keseriusan dan dan tekad bulat Holda maju dalam kontestasi Pilgub Sumsel tentunya patut diapresiasi. Apalagi, isu ekonomi hijau (green economy) yang diusungnya adalah isu global yang kini gencar dikampanyekan masyarakat dunia.

Sejumlah peneliti dan organisasi masyarakat sipil kerap menyerukan penerapan ekonomi hijau karena berbagai keuntungan yang bisa didapat sambil tetap membantu menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, ekonomi hijau juga dipandang sebagai solusi terhadap permasalahan perubahan iklim dan degradasi lingkungan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah pengertian, tujuan, prinsip, dan manfaat dari ekonomi hijau.


Pengertian

Ekonomi hijau adalah model pembangunan yang menyinergikan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan. Menurut program lingkungan PBB, United Nations Environment Programme (UNEP), ekonomi hijau didefinisikan sebagai ekonomi yang rendah karbon, pengelolaan sumber daya yang efisien, dan inklusif secara sosial.

Dalam ekonomi hijau, pertumbuhan lapangan kerja dan pendapatan didorong oleh investasi pemerintah dan swasta pada kegiatan ekonomi, infrastruktur, dan aset yang memungkinkan pengurangan emisi karbon serta polusi. Pertumbuhan lapangan kerja juga didorong oleh peningkatan efisiensi energi dan sumber daya, serta pencegahan hilangnya keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem.


Tujuan

Dikutip dari penjelasan UNEP, tujuan dari ekonomi hijau adalah untuk meningkatkan proses produksi dan praktik konsumsi untuk mengurangi konsumsi sumber daya, produksi limbah, dan emisi di seluruh siklus proses ekonomi hijau memberikan pendekatan makro-ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan fokus utama pada investasi, lapangan kerja, dan keterampilan. Sementara itu, ekonomi fokus ekonomi hijau dilansir dari Economic Matter adalah pada energi terbarukan, efisiensi sumber daya, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

 

Prinsip

Ekonomi hijau mengusung beberapa prinsip dari penerapannya. Berikut lima prinsip ekonomi hijau dilansir dari Green Economy Coalitions:

1.     - Prinsip kesejahteraan

Dalam prinsip kesejahteraan, ekonomi hijau memungkinkan semua orang menciptakan dan menikmati kesejahteraan.

2.    - Prinsip keadilan

Dalam prinsip keadilan, ekonomi hijau mendorong kesetaraan lintas generasi. Ekonomi hijau bersifat inklusif dan non-diskriminatif.

3.    - Prinsip menjaga bumi

Dalam prinsip menjaga Bumi, ekonomi hijau berupaya untuk menjaga, memulihkan, dan berinvestasi pada alam.

4.    - Prinsip efisiensi dan kecukupan

Prinsip efisiensi dan kecukupan dalam ekonomi hijau diarahkan untuk mendukung konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.

5.    - Prinsip tata kelola yang baik

Dalam prinsip tata kelola yang baik, ekonomi hijau dipandu oleh lembaga-lembaga yang terintegrasi, akuntabel, dan tangguh.


Semua tujuan dan prinsip ekonomi hijau tersebut memiliki berbagai beragam manfaat bagi lingkungan dan manusia. Dilansir dari Economic Matter, berikut lima contoh manfaat dari ekonomi hijau.

1.    -  Mempromosikan keberlanjutan

Ekonomi hijau memprioritaskan penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan perlindungan lingkungan. Selain itu, ekonomi hijau juga membantu melestarikan sumber daya bumi untuk generasi mendatang. Selain itu, mitigasi dampak perubahan iklim.

2.    - Menciptakan lapangan kerja

Transisi menuju ekonomi hijau menciptakan lapangan kerja baru. Berbagai peluang muncul di bidang energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu, penerapan ekonomi hijau dapat meningkatkan perekonomian lokal dan mengurangi pengangguran.

3.    - Mendukung pertumbuhan ekonomi

Berinvestasi dalam ekonomi hijau dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan industri baru. Hal ini meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya yang terkait dengan degradasi lingkungan.

4.    -  Meningkatkan kesehatan masyarakat

Ekonomi hijau memprioritaskan udara bersih, air bersih, dan makanan sehat, yang mengarah pada peningkatan hasil kesehatan masyarakat.

5.    - Melawan perubahan iklim

Ekonomi hijau menekankan penggunaan sumber energi terbarukan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Hal ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan memitigasi dampak perubahan iklim.

 

 


Scroll to top