BERITA INDEX BERITA
KKP Sokong Pengembangan Ratusan UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan
dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Mikro-Kecil-Menengah
(UMKM) potensial yang tersebar di 12 provinsi. Dukungan ini agar usaha yang
dijalankan semakin maju dan berkembang dari sisi produksi maupun pemasarannya.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi
Sulistiyo memaparkan, saat ini sedang dilakukan kurasi terhadap ratusan UMKM
untuk mengetahui kebutuhan masing-masing usaha.
"Saat ini sedang kami kurasi, potret detail UMKM akan kami peroleh,
apa saja kebutuhannya untuk kami bina agar mereka bisa naik kelas," terang
Budi Sulistyo dalam siaran resmi KKP di Jakarta.
Budi memaparkan proses kurasi dilakukan usai pembobotan terhadap 1.883
UMKM yang telah memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP). Dikatakannya,
tim Ditjen PDSPKP bergerak ke 12 provinsi guna melakukan kurasi terhadap UMKM
tersebut secara detail.
"Ada 12 provinsi yang kita sasar, ini tersebar dari barat ke timur
dan kita kurasi secara detail," ujarnya.
Adapun 12 provinsi dimaksud adalah Kepulauan Riau, Sumatera Selatan,
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan,
Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Bali dan Maluku Utara. Proses kurasi tersebut telah berlangsung
sejak Maret hingga April 2024.
"Di kegiatan ini kita gunakan paradigma bottom up, apa yang UMKM
butuhkan, itu yang kami kerjakan," urainya.
Dalam kesempatan ini, Budi menyebut bahwa UMKM dapat naik kelas jika
mereka telah memenuhi 6 aspek, yakni: aspek pemenuhan legalitas usaha. KKP
hingga kini terus melakukan pendampingan dan memberikan kemudahan dalam
perizinan berusaha.
Selanjutnya, aspek penguatan sumber daya manusia. Dikatakannya, KKP juga
terus melakukan bimbingan teknis dan pelatihan dalam rangka peningkatan
kompetensi sumberdaya manusia, terutama para pelaku UMKM.
"Tak kalah penting aspek produksi, UMKM juga perlu menerapkan
teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan produktivitasnya," katanya.
Lalu aspek perluasan pasar. KKP mendorong pelaku UMKM untuk Go Digital
dan mampu menembus pasar ekspor melalui serangkaian kegiatan pendampingan dalam
memperluas akses pasar, baik domestik maupun ekspor."
Kemudian aspek finansial agar UMKM memanfaatkan skema pembiayaan yang
mudah dan murah melalui kredit program, modal ventura, atau pembiayaan lainnya.
"Terakhir, aspek operasional, diantaranya logistik, yaitu tentang
penyediaan sarana dan prasarana pengadaan, penyimpanan, serta distribusi,"
tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono
mengintruksikan agar fokus pada pengembangan industri skala UMKM, tujuannya
agar mereka mampu berproduksi secara kontinyu dan memiliki daya saing.
