BERITA INDEX BERITA
Perkuat Perjuangan Reforma Agraria di Wilayah Pesisir, SNTP Tingkatkan Kapasitas Kader Muda dan Perempuan
PALU – Serikat Nelayan Teluk Palu (SNTP) bersama Konsorsium
Pembaruan Agraria (KPA) dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI)
menggelar pendidikan bagi perempuan dan pemuda melalui Akademi Reforma Agraria
Sejati (ARAS) pada 25-27 Maret 2024. Agenda ini diselenggarakan di Kelurahan
Panau, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu yang diikuti oleh 30 perempuan dan pemuda
kader SNTP.
Pendidikan ini secara khusus ditujukan bagi penguatan
kapasitas kader perempuan dan kader muda dalam perjuangan reforma agraria di
wilayah pesisir dan kelautan. Kegiatan ini sekaligus sebagai upaya SNTP untuk
terus memperkuat organisasi, penguatan ekonomi, dan memastikan keberlanjutan
perjuangan reforma agraria sejati di wilayah pesisir.
Pimpinan SNTP, Kasmudin menyebutkan bahwa semakin sedikit
pemuda yang tertarik dengan laut. Padahal sejak dahulu laut telah menjadi
sumber pencaharian utama bagi mereka. Interaksi dan ikatan dengan laut telah
lama ada, sejak leluhur mereka membuka kampung di tempat tersebut,” ujar
Kasmudin.
Karenanya, Kasmudin menegaskan urgensi pelibatan pemuda
dalam berinteraksi dengan laut, utamanya dalam kerangka perjuangan reforma
agraria di pesisir dan kelautan. Sementara, perempuan menjadi penopang utama
dalam pemenuhan nafkah rumah tangga pasca gempa dan tsunami 2018.
“Di tengah keterpurukan dan trauma mendalam pasca gempa dan
tsunami, perempuan bergerak lebih dulu, melakukan berbagai inovasi ekonomi
karena kami belum bisa melaut,” sebut Kasmudin.
“Dengan melihat ketersediaan tangkapan laut, dan
berlimpahnya kelapa, beberapa orang dari kami mulai mengolah kedua bahan ini
menjadi bajabu (abon), yang merupakan makanan khas bagi Masyarakat Kaili,”
sebut Gita Lesmana, wakil ketua Kelompok Perempauan Bajabu SNTP
Gita menambahkan pengolahan bajabu ini pada awalnya untuk
konsumsi tiap rumah tangga saja. Tetapi, beberapa tetangga mulai membeli dari
kami, yang akhirnya mulai diproduksi lebih banyak, serta mulai menjual di media
sosial masing-masing,” sebutnya.
Upaya pengamanan ekonomi organisasi telah dilakukan pula
lewat ujicoba kolam air tawar di lahan kolektif organisasi, sejak Mei 2023
lalu. Pengalaman setahun melakukan budidaya nilai telah memberi hasil baik, dan
mereka telah berhasil membangun jejaring pasar di berbagai daerah di Kota Palu.
Pengalaman-pengalaman ini didiskusikan bersama KPA dan KNTI.
Adapun KNTI, telah memiliki banyak pengalaman dalam pengorganisasian ekonomi
nelayan dan pesisir. Sehingga pengalaman tersebut sangat dibutuhkan dalam upaya
memperkuat implementasi reforma agraria di wilayah pesisir.
“Lewat pendidikan ini, semakin banyak yang memahami dan
menyadari kesetaraan hak bagi perempuan dan laki-laki, baik hak atas tanah, hak
atas wilayah tangkap, dan hak atas sumber-sumber agraria dan kekayaan alam,”
sebut Fitriani, salah satu peserta pendidikan.
“Selain apa yang menjadi hak, kami banyak berdikusi dan
membekali diri dengan nilai ekonomi dan ekologi laut, bagaimana nelayan
tradisional selama ini mengelola laut, mengambil hasil laut dan menambah nilai
produk, sambil tetap menjaga keberlanjutannya,” tambah Fitriani.
Ke depan, mereka merencanakan penambahan kolam untuk
pamijahan nila sehingga menekan biaya produksi organisasi dalam budidaya nila.
Selain memperluas pemasaran bajabu, kelompok perempuan akan mulai memproduksi
ikan asap, yang juga menjadi pangan utama bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
Kedua rencana penguatan ekonomi ini akan dikerjakan bersama KNTI, yang
konsisten memperjuangkan kesejahteraan dan masa depan nelayan tradisional.