BERITA INDEX BERITA
Produksi Garam Nasional Lampaui Target, Tembus 2,5 Juta Ton
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui
Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut mencatatkan
keberhasilan produksi garam sebesar 2,5 juta ton atau sebesar 147 persen dari
target capaian yang ditetapkan tahun 2023 sebesar 1,7 juta ton.
Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam
rakyat yang mencapai 2,2 juta ton, sedangkan selebihnya merupakan produksi oleh
perusahaan garam swasta nasional. Sebanyak 13 Provinsi memberikan turut
berkontribusi dalam pencapaian target produksi garam tersebut.
“Tahun 2023, Provinsi Jawa Timur mencatatkan produksi garam
terbesar dengan total 802 ribu ton yang disusul oleh Provinsi Jawa Tengah
sebesar 652 ribu ton dan Provinsi Jawa Barat sebesar 394 ribu ton produksi
garam. Total terdapat 13 provinsi prioritas yang menyumbangkan capaian produksi
garam rakyat di tahun 2024,” ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan
Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangannya di Jakarta.
Selain garam yang diproduksi oleh Masyarakat, menurut Victor
juga terdapat garam yang diproduksi perusahaan BUMN dan swasta seperti PT
Garam, PT Cheetam, PT Timor Livestock Lestari dan PT Tjakrawala Timur Sentosa.
“Keberhasilan capaian produksi garam nasional bukan hanya
tentang angka-angka statistik, tetapi juga tentang dampak positif yang
dirasakan oleh masyarakat pesisir. Masyarakat lokal menjadi agen perubahan
dalam mengangkat potensi sektor kelautan, menciptakan keberlanjutan ekonomi dan
menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda lebih lanjut menjelaskan bahwa
intervensi KKP dalam meningkatkan dan menunjang produksi garam nasional di
antaranya adalah melalui pembangunan 23 Gudang Garam Rakyat, fasilitasi sistem
resi gudang pada 7 koperasi garam, revitalisasi washing plant di Indramayu,
Brebes, Gresik dan Pasuruan.
Tak hanya itu, KKP juga mengintegrasikan 3.787 hektare lahan
garam, memberikan bantuan alat pemurnian air tua di Indramayu dan Brebes,
pendampingan standardisasi pengolahan garam di 6 kabupaten di Jawa Tengah dan
Jawa Timur, serta telah menerbitkan 3 sertifikat garam indikasi geografis yaitu
di Amed Kabupaten Karangasem dan Kusamba Kabupaten Klungkung Provinsi Bali
serta di Gunung Krayan yang terletak di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan
Utara.
“Tentunya ini bentuk komitmen KKP dalam memacu produksi
garam rakyat. Inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui Program Usaha Garam
Rakyat (PUGAR) sangat memberikan dorongan signifikan,” jelas Huda.
Dengan melibatkan petani garam lokal, program tersebut tidak
hanya meningkatkan produksi garam tetapi juga memberdayakan masyarakat di
wilayah pesisir. Penerapan teknologi modern dalam produksi garam, termasuk
teknik pengumpulan dan pengolahan yang lebih efisien, dinilai juga telah
meningkatkan produktivitas produksi garam oleh masyarakat.
Sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan
Sakti Wahyu Trenggono, seluruh unit KKP terus berkomitmen melaksanakan roadmap
implementasi kebijakan ekonomi biru salah satunya melalui Pengembangan garam
rakyat yang telah menjadi kunci pemanfaatan kelautan secara berkelanjutan agar
swasembada garam nasional dapat diwujudkan.