BERITA INDEX BERITA
5,29 Juta Orang Mendaki Gunung Pada 2022 dan Sebagian Besar Tinggalkan Sampah
BOGOR - Sebanyak
5,29 juta orang telah melakukan pendakian gunung dan wisata alam di kawasan
konservasi. Dikutip dari siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) tercatat di tahun 2022, pendaki terdiri atas 5,1 juta wisatawan domestik
dan 189 ribu wisatawan mancanegara.
Namun,
tingginya angka kunjungan tersebut memberikan dampak negatif yakni banyaknya
sampah yang ditinggalkan sembarangan. Salah satu contoh dampak negatif itu
hadir di kawasan Taman Nasional Gunung Gede – Pangrango. Tahun 2022 tercatat
satu setengah ton lebih sampah diturunkan dari taman nasional tersebut.
Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir
Effendy mengimbau kepada masyarakat akan pentingnya dalam melestarikan
lingkungan sekitar.
"Saya
mohon jangan lagi ada pendaki atau pengunjung yang pergi meninggalkan sampah,
bawalah sampah turun dan tinggalkan kenangan berkesan di tempat yang indah
ini," ujarnya kala memberikan sambutan Aksi Nyata Revolusi Mental Bersih
Gunung Gede Pangrango, Selasa (19/09/2023).
Namun,
menurut Menko Muhadjir semuanya harus dilakukan secara seimbang. Upaya
pelestarian lingkungan, pengembangan olahraga petualangan mendaki gunung,
pengembangan gunung sebagai destinasi wisata, harus dilakukan secara sinergis
dalam satu kesatuan yang utuh, dalam kerangka besar pembangunan berkelanjutan.
"Oleh
karena itu, manusianya harus disiapkan, generasi mudanya harus dibangun sedini
mungkin bahkan sejak dari kandungan, usia sekolah, hingga usia produktif,
"imbuhnya seraya memberikan apresiasi kepada seluruh peserta Aksi Nyata
Revolusi Mental Bersih Gunung Gede Pangrango yang sebagian besar adalah anak
muda usia produktif.
Ditambahkan
Menko Muhadjir, perlibatan anak muda juga sekaligus dapat menjadi instrumen
amplifikasi yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan, sehingga
dampak yang kita lakukan hari ini dapat memberikan momentum yang kuat hingga
bertahan di kemudian hari.
"Saya
sangat kagum dengan geliat dan ketangkasan anak-anak muda yang tergabung
didalam berbagai komunitas yang sekarang ini ramai-ramai datang ke taman
nasional untuk melakukan Aksi Nyata Revolusi Mental yaitu bersih-bersih taman
nasional ini," Ucapnya.
Gerakan
bersih gunung ini juga sebagai implementasi dari salah satu Gerakan Nasional
Revolusi Mental, yaitu Gerakan Indonesia Bersih. Kegiatan Aksi Nyata Bersih
Gunung ini juga sangat strategis untuk menanamkan nilai-nilai utama Gerakan
Nasional Revolusi Mental, yaitu Etos Kerja, Gotong Royong, dan
Integritas.
''Saya
berpandangan bahwa, dengan banyaknya anak muda yang terlibat dari berbagai
komunitas, maka Gerakan Nasional Revolusi Mental akan lebih mampu menggerakan
masyarakat lebih luas lagi untuk berubah menjadi lebih baik, dari pola pikir
hingga tindakan sehari-hari," pungkasnya.
Ia berharap
aksi kolaborasi ini akan berkelanjutan dan memberikan dampak signifikan pada
upaya pelestarian ekosistem taman nasional seperti gunung. Persoalan sampah di
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) tidak dapat diremehkan demi
kelestarian TNGGP sebagai salah satu menara air yang menjadi penopang kehidupan
kota – kota besar di sekitarnya.
Menko
Muhadjir juga melelang jam tangan kesayangannya dimana uang hasil lelangnya
nanti disumbangkan kepada pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
sebagai bentuk dukungannya dalam membantu melestarikan lingkungan Taman
Nasional tersebut.
Berbagai
kegiatan bersih gunung seperti yang dilakukan Trashbag Community dengan
menurunkan sampah secara berkala tidaklah cukup. Kerja sama berbagai pihak
diperlukan untuk meningkatkan kesadaran pendaki dan masyarakat umum lainnya
untuk menjadikan #GunungBukanTempatSampah
Aksi nyata
Revolusi Mental Gerakan Bersih Gunung Gede Pangrango dilaksanakan dengan
kolaborasi Kementerian/Lembaga/Organisasi secara lintas sektor &
pentahelix. Diharapkan dapat mewujudkan Gunung Gede Pangrango yang bersih dan
lestari, sekaligus membangun kesadaran bagi masyarakat sekitar, pendaki,
wisatawan, dan mayarakat luas secara umum untuk lebih peduli terhadap
kebersihan dan kelestarian alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Kegiatan
pendakian dan bersih sampah dilangsungkan dari tanggal 17 September sampai 19
September 2023 dengan tiga titik jalur pendakian. Jalur pertama berangkat 17
september dengan titik pusat pemungutan sampah di Surya Kencana. Jalur kedua
berangkat 18 September dengan titik pusat di Kandang Badak. Sementara jalur
ketiga akan melaksanakan kegiatan bersih gunung di air terjun Cibereum.
Sebagai
informasi jumlah sampah yang terkumpul yakni Rute Pertama Gunung Putri -
Suryakencana sebanyak 220 kg, Rute Kedua Cibodas - Kandang Badak sebanyak 201,5
kg, dan Rute Ketiga Cibodas - Air Terjun sebanyak 61 kg.
Adapun jenis
sampahnya terdiri dari kemasan botol/plastik minuman, kemasan makanan ringan,
kantong plastik sekali pakai, bungkus rokok, kemasan permen, dan Tali pengikat
kemasan (tali rapiah/plastik).
Aksi ini
diikuti sebanyak 186 peserta dimana sebagian besarnya adalah para pendaki yang
serius ingin berperan dalam menyelesaikan persoalan sampah.
Beberapa
pihak yang berperan dalam aksi ini antara lain dari Kemenko PMK, Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pemuda dan Olahraga
(Kemenpora).
Kegiatan
tersebut juga turut berpartisipasi Dinas Lingkungan Hidup Pemda jawa Barat,
Pemerintah Kabupaten Cianjur, Kepolisian Resor Cianjur, Program Studi Olahraga
Rekreasi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Trashbag Community, World Cleanup
Day Indonesia, Mapala Univesitas Indonesia (UI) dan Mapala UNJ, serta dari
dunia usaha Arei Outdoor Gear.