BERITA INDEX BERITA

Kemenparekraf Tetapkan Kriya sebagai Subsektor Ekraf Unggulan Buleleng

Inovasi Desa | DiLihat : 257 | Rabu, 26 Juli 2023 | 06:48
Kemenparekraf Tetapkan Kriya sebagai Subsektor Ekraf Unggulan Buleleng

BULELENG - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menetapkan kriya sebagai subsektor ekonomi kreatif (ekraf) unggulan bagi Kabupaten Buleleng, Bali, berdasarkan hasil uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) yang dilaksanakan pada 18 hingga 20 Juli 2023.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menetapkan kriya sebagai subsektor ekonomi kreatif (ekraf) unggulan bagi Kabupaten Buleleng, Bali, berdasarkan hasil uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) yang dilaksanakan pada 18 hingga 20 Juli 2023.

Uji Petik PMK3I merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi kreatif dan memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif juga UMKM dalam mengembangkan ide kreatif dan inovatif yang memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa  (25/7/2023) mengatakan, uji petik melibatkan pemangku kepentingan pentahelix mulai dari akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah daerah, dan media.

 

 

“Hasil dari uji petik yang telah disepakati diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif, khususnya di subsektor yang diproyeksikan menjadi pendorong pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Buleleng,” kata Sandiaga.

Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenprekraf/Baparekraf Hariyanto menjelaskan, PMK3I bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ekosistem ekonomi kreatif pada kabupaten/kota secara bottom-up melalui mekanisme pengisian borang dan uji petik.

Kabupaten Buleleng adalah kabupaten/kota ke-6 yang menjalani proses uji petik di tahun 2023 dan menjadi kabupaten/kota ke-78 yang masuk dalam ekosistem Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia. "Serta menjadi bagian dari jejaring Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif)," kata Hariyanto.

Pada kegiatan uji petik PMK3I kali ini, Kemenparekraf melaksanakan verifikasi lapangan kepada 25 lokasi/pelaku dari 5 subsektor ekonomi kreatif untuk berdiskusi dan mewawancara secara langsung.

Pada hari pertama (18/7/2023), tim penilai PMK3I Kemenparekraf mengunjungi Komunitas Mahima (Subsektor Seni Pertunjukan), Demores Rumah Musik (Subsektor Musik), Melor (Subsektor Musik), dan Ayu Windy_tenun ikat (Subsektor Fesyen).

Lalu, APIK (Subsektor Kriya), Kopi Banyuatis (Subsektor Kuliner), Diah Mode (Subsektor Fesyen), Bik Juk (Subsektor Kuliner), Siobak Khelok (Subsektor Kuliner), Manik Prapen (Subsektor Kriya), Kadek Suradi Wayang_Lukisan Nagasepaha (Subsektor Kriya), Wahyanti_Saab Mote, dan Nagasepaha (Subsektor Kriya).

Dilanjutkan pada hari kedua (19/7/2023) mengunjungi Eva Gold (Subsektor Kriya), Usaha Dodol (Sunsektor Kuliner), Edi Bud Percussion (Subsektir Kriya), Artha Dharma (Subsektor Fesyen), Bali Pure VCO (Subsektor Kuliner), Pagi Motley (Subsektor Kriya), Dapur Bali Moelq_Chef buldog (Subsektor Kuliner), Panji Herbal (Subsektor Kuliner), Jelada Workshop (Subsektor Kriya), SBG Bali (Subsektor Kuliner), Prana Sutra (Subsektor Kriya), dan UD. Sari Pertiwi (Subsektor Kuliner).

Pada hari ketiga (20/04/2023), perwakilan pemangku kepentingan (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah daerah, dan media) melakukan diskusi kelompok terpumpun dan menghasilkan kesepakatan subsektor kriya sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan dengan kekhususan kriya tenun yang akan menjadi penghela subsektor kuliner, fesyen, dan seni pertunjukan.

"Diharapkan sejak penandatanganan berita acara, seluruh pemangku kepentingan Kabupaten Buleleng bisa bersama-sama menguatkan ekosistem ekonomi kreatif Kabupaten Buleleng dengan subsektor kriya sebagai penghela yang akan menguatkan identitas kabupaten, meningkatkan kesejahteraan pelaku, dan mendorong pembangunan ekonomi kabupaten secara keseluruhan," ujar Hariyanto.

Kabupaten Buleleng juga memiliki kesempatan mengikuti seleksi Penetapan Kabupaten/Kota kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia dan berkesempatan juga mendapatkan pendampingan untuk mengajukan diri menjadi anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

 


Scroll to top